Banyak orang yang tidak menjalankan shalat tahajud karena aktivitas keseharian yang menyita waktu dan menguras tenaga. Akibatnya tidur jadi larut atau kondisi tubuh yang sudah capek sekali sehingga sulit untuk bangun malam.
Sebenarnya, jika kita belajar kepada Rasulullah saw, para sahabat, dan orang-orang shaleh lainnya, meski mereka dalam kondisi perang maupun perjalanan, mereka tetap menjaga shalat malam.
Namun demikian, jika memang aktivitas kita menghalangi untuk shalat malam, maka kita perlu mengatur aktivitas (manajemen diri) kita agar tidak menghalangi shalat malam. Allah tidak mengkhususkan shalat tahajud bagi mereka yang santai saja, artinya anjuran shalat tahajud termasuk juga untuk Anda yang sibuk.
“Lalu bagaimana jika benar-benar tidak bisa? Saya harus pulang malam dan capek, tidak mungkin untuk bangun malam.”
Maka solusinya ke langkah sebelumnya, yaitu lakukan secara bertahap, mulai dari pemilihan waktu. Rasulullah saw jika tidak bisa melakukan shalat malam, beliau menggantinya di siang hari. Jika Anda memang tidak bisa bangun malam, maka lakukan saja siang hari.
Bukan berarti terus siang hari. Niatkan itu sebagai pengganti dan tetap tanamkan keinginan untuk bangun malam, karena keutamaan bangun malam itu sangat besar.
Shalat tahajud yang dilakukan di siang hari, dilakukan sebagai pengganti jika tidak bangun, padahal sudah berniat bangun malam.
Salah satu dalil yang menjelaskan bahwa Rasulullah saw mengganti shalat malam pada siang hari:
“Dari Aisyah Radhiyallahu Anhuma berkata, “Jika Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengerjakan suatu pekerjaan, beliau beristqomah. Jika beliau tertidur pada malam hari atau sakit, beliau shalat pada siang hari 12 rakaat.’”(HR Muslim)
Kebaikan tahajjud terlalu indah untuk dilewatkan. Tapi kebaikan itu hanya bisa dirasakan oleh mereka yang sering melakukannya. Biasakanlah dirimu, dan rasakanlah kebaikannya.
(Sumber: Beberapa sumber)
No comments:
Post a Comment