ORDER HERE

ORDER HERE

Tuesday, 10 November 2015

4 Aksi perempuan bercadar terobos tabu, kelola TV sampai main metal

Walaupun umat muslim sepakat bahwa menutup aurat itu wajib, 
keputusan perempuan memakai cadar tetap jadi pro-kontra. Stigma 
buruk terhadap pengguna baju kurung seringkali muncul di masyarakat, 
karena mereka secara tidak adil dikaitkan dengan kelompok fanatik atau 
malah jaringan terorisme. Pemerintah Mesir dan Indonesia di masa lalu 
pernah memojokkan wanita bercadar, membuat mereka susah 
memperoleh pekerjaan.
Padahal bercadar adalah pilihan sadar seseorang dan merupakan hak 
pribadi seorang perempuan dewasa.
Berikut kisah empat aktivitas wanita bercadar menerabas tabu, dirangkum 
dari berbagai sumber:

1.  Mualaf bercadar Brasil asyik jadi gitaris band metal
Seorang gitaris wanita beraliran heavy metal bernama Gisele Marie 
akhir-akhir ini menjadi pembicaraan hangat dalam dunia musik dan forum
-forum Internet. Dia jadi perhatian bukan semata karena menjadi 
wanita yang memainkan gitar untuk aliran metal. Lebih dari itu, 
muslimah bercadar ini tanpa canggung tampil di panggung dengan 
penampilannya yang mencolok.
Selain beraksi di komunitas metal, Marie juga aktif dalam konser amal 
untuk Suriah di Rio de Janeiro, Brasil, seperti dikutip the Express Tribune 
Pakistan, Sabtu (3/10). Wanita muslim 42 tahun ini sukses menggelar 
konser amal untuk pengungsi Suriah dan menarik perhatian pecinta metal 
meski tampil dengan burka atau cadar.
Dia punya gitar kesayangan merek Gibson Flying V. Marie lama menjadi 
gitaris band Spectrus, sebelum keluar dan kini membantu musisi metal lain 
di seantero Brasil.
Marie ternyata adalah seorang mualaf. Wanita ini memutuskan untuk 
memeluk Islam setelah ayahnya meninggal pada 2009.
"Saya tidak peduli mengenai anggapan orang yang melihat saya dengan 
cadar. Saya berharap, orang bisa memahami bahwa Islam adalah agama 
saya dan musik adalah profesi saya. Dua hal itu adalah karakteristik 
pribadi saya," kata Marie.

2.  Komunitas bercadar Mesir kelola TV
Di Mesir, banyak populasi memeluk Islam konservatif. Namun perempuan 
bercadar seringkali mendapatkan perlakuan berbeda dalam mendapatkan 
lapangan pekerjaan dan pendidikan. Dulu di masa rezim Husni Mubarak, 
pemerintah menekan mereka yang bercadar secara sosial dan politik 
sehingga sulit memperoleh tempat di masyarakat.
Kendati begitu, aturan tersebut tampaknya tidak menjadi halangan 
kepada sekelompok perempuan bercadar satu ini. Seperti diberitakan 
International Business Times, 21 Juli 2012, Sebuah komunitas perempuan 
bercadar di Mesir, diketahui memproduksi acara televisi khusus untuk 
perempuan bercadar.
Diketahui, mereka membuat serangkaian program acara TV, 
seperti program pada bulan suci Ramadan. Dengan diluncurkannya 
acara TV khusus ini, para perempuan bercadar ini ingin menyampaikan 
pesan bahwa ada perempuan bercadar yang sukses.

3.  Tim khusus polwan bercadar asal Pakistan
Sejumlah polisi wanita bercadar tengah menjalani latihan tembak di salah 
satu markas kepolisian di Nowshera, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan. 
Pasukan ini nantinya akan dilibatkan dalam aksi memberantas teroris 
Taliban.
Mereka yang berbalut cadar hitam ini dilatih menggunakan senjata 
berat dan 
latihan fisik yang tidak kalah dengan kaum Adam.
"Mereka menjalani latihan selama enam bulan, wajib bangun setiap pukul 
5 pagi, dan menjalani latihan padat hingga 11 malam. Tidak hanya itu, 
mereka ditempa dalam kondisi medan ekstrem dalam suhu 122 derajat 
Fahrenheit," tutur Komandan Pelatihan Gul Nisa, seperti dikutip 
dari laman viewstorm.com, 25 Mei 2015.
Diketahui, mereka yang dilatih adalah wanita terpilih dari polisi dari 
bermacam daerah di Pakistan. Semenjak 1100 personel terbunuh dalam 
operasi pengentasan teroris, kebijakan pemerintah setempat memutuskan 
untuk mengadopsi strategi untuk komando pasukan elit wanita.

4.  Wanita Saudi jago perbaiki hape, hidupkan lagi 48 ribu ponsel
Setahun kerja sebagai tukang servis telepon genggam, Mariam Al Subaei 
mengaku sudah memperbaiki 48 ribu ponsel rusak. Mariam sendiri diklaim 
sebagai wanita Saudi pertama yang jadi mekanis telepon genggam.
Mariam bekerja sebagai tukang servis ponsel khusus wanita di pusat Kota 
Riyadh. Tiap hari dia mengaku menerima sekitar 90 hingga 120 telepon 
genggam rusak di kantornya.
"Saya belajar merakit ponsel pertama kali sembilan tahun lalu secara 
otodidak," ucapnya seperti dilansir dari situs Emirates247, Rabu (28/10).
Dia mengatakan membantu wanita lain yang ponselnya rusak. "Saya kini 
bekerja untuk memperbaiki semua tipe telepon genggam dan laptop,"
 lanjut dia.
Sebagai seorang wanita yang tinggal di Arab Saudi, tentunya gerakan 
Mariam untuk bekerja sedikit terhambat. Walaupun begitu, wanita ini 
mengatakan keluarganya amat mendukung pekerjaannya.
"Keluarga saya mendukung dan semua pelanggan (wanita) saya 
mengatakan sangat puas dengan hasil kerja saya," seru dia.
Dia mengungkapkan kepuasan pelanggan yang jadi fokus utamanya. 
Dan hal itulah yang membuat karirnya sukses. 
(Sumber: Merdeka.com)

No comments:

Post a Comment

INFORMASI BOLA DUNIA

INFORMASI BOLA DUNIA
INFORMASI BOLA DUNIA

Manchester United Moment

Manchester United Moment
LIGA INGGRIS Manchester United vs Arsenal

Cek It Out

loading...