ORDER HERE

ORDER HERE

Thursday, 5 November 2015

Baju Ayah Perokok Sebabkan Balita Radang Paru-Paru Akut

Di negera kita merokok sudah menjadi hal biasa di masyarakat Indonesia tanpa pandang status, kekayaan maupun pendidikan. Rokok dijual dimana-mana dan berharga murah.
Banyak bahaya yang ada di dalam rokok seperti yang tercantum di kemasan rokok itu sendiri namun sepertinya masyarakat tidak mempunyai kesadaran untuk memperbaiki kondisi dirinya maupun lingkungan.
Sebenarnya bahaya rokok bukan hanya bagi perokok itu sendiri tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya. Jangankan menghirup asap rokok, menghirup residu atau endapan racun dari asap rokok juga berbahaya.
Berikut ini kisah pria seorang mantan perokok aktif yang mengalami kasus bahaya merokok bagi lingkungan bahkan bagi bayinya yang masih berusia 1 tahun.
Pria tersebut mengisahkan, bahwa balitanya yang baru berusia 1 tahun harus meninggal akibat pneumonia atau radang paru-paru akut.
Gua mantan perokok gan (perokok aktif selama 18 thn). Anak gua cewek hanya bisa genap usianya 1 tahun 10 hari, wafat di vonis radang paru-paru akut (pneumonia) krn ayahnya ngerokok. bukan ngerokok di sebelah anaknya (gua klo ngerokok pasti keluar rumah), tetapi menghirup racun-racun nikotin dari baju ayahnya saat kondisi menggendongnya setelah barusan merokok :sedih,”
asap rokok
Menurut dr Arifianto, SpA asap rokok itu mempunyai efek bahaya hingga 10 meter. Jadi walaupun di luar rumah tetap ada risiko asap masuk ke dalam rumah.
Risiko tersebut merupakan efek dari residu racun rokok, yang menempel di baju maupun benda, gorden, seprai, dan sebagainya. Seseorang yang terpapar racun rokok dengan cara demikian disebut sebagai third hand smoker. Bahayanya sama seperti second hand smoker, yang oleh orang awam sering disebut perokok pasif.
“Tetap saja (berisiko) biar merokok di kantor atau di perjalanan tetapi baru masuk rumah langsung peluk, gendong, atau cium anak tanpa mandi, bersih-bersih dan sikat gigi dahulu,” ungkap dokter lulusan Universitas Indonesia tersebut.
Menurut Tim Penulis Poltekkes Depkes Jakarta I (2010), asap yang dihembuskan para perokok dapat dibagi menjadi atas asap utama (mainstream) dan asap sampingan (sidestream).
  1. Asap utama (mainstream) adalah asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok aktif (first hand smoker). Sebenarnya, seseorang yang merokok itu menghisap asap rokok yang ia bakar sendiri.
  2. Asap sampingan (sidestream) adalah asap tembakau yang disebarkan ke udara, yang dihirup oleh orang lain atau perokok pasif (second hand smoker). Asap sampingan memiliki konsentrasi lebih tinggi karena tidak melalui proses penyaringan yang cukup sehingga penghirup asap sampingan (perokok pasif) memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita gangguan kesehatan akibat rokok, apalagi jika dihirup oleh anak-anak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Lawrence Berkeley national Laboratory, ada juga asap yang tidak terlihat oleh kasat mata, yaitu asap rokok yang menempel dan meninggalkan bahan kimia atau residu di baju, atap, sofa, gorden, dan tempat lain di dalam rumah. Jika merokok di luar ruangan atau perokok pasif terpapar asap rokok, asap rokok bisa menempel di baju dan kulit. Jika merokok di dalam ruangan, residu bisa menempel di gorden, sofa, atap, bahkan mainan anak. Orang yang menghisap asap rokok ini dinamakan dengan third hand smoker. (Sumber: http://health.detik.com, https://memopeace.wordpress.com)

No comments:

Post a Comment

INFORMASI BOLA DUNIA

INFORMASI BOLA DUNIA
INFORMASI BOLA DUNIA

Manchester United Moment

Manchester United Moment
LIGA INGGRIS Manchester United vs Arsenal

Cek It Out

loading...