1. Kawah Gas Bumi Darvaza (Turkmenistan)
Pada tahun 1971, seorang ahli geologi menemukan deposit gas alam
besar-besaran di tambang ini. Sayangnya, penggalian lubang ini malah
meruntuhkan dinding tambang dan meninggalkan sebuah lubang besar.
Untuk mencegah gas beracun keluar, lubang ini kemudian dibakar.
Tambang ini terus terbakar sampai hari ini. Kondisi kawah gas bumi
Darvaza yang sangat mengerikan itu kemudian membuatnya disebut
The Door to Hell atau Pintu Neraka.
Kawah ini berada di sekitar gurun Karakum di Turkmenistan, dab telah
terbakar selama 38 tahun terakhir. Kawah besar ini merupakan hasil dari
kecelakaan eksplorasi gas Soviet yang terjadi pada tahun 1971. Pada
malam yang gelap, cahaya dari lubang pembakaran dapat dilihat bermil
jauhnya dan bau belerang dapat dideteksi dari jarak cukup jauh.
besar-besaran di tambang ini. Sayangnya, penggalian lubang ini malah
meruntuhkan dinding tambang dan meninggalkan sebuah lubang besar.
Untuk mencegah gas beracun keluar, lubang ini kemudian dibakar.
Tambang ini terus terbakar sampai hari ini. Kondisi kawah gas bumi
Darvaza yang sangat mengerikan itu kemudian membuatnya disebut
The Door to Hell atau Pintu Neraka.
Kawah ini berada di sekitar gurun Karakum di Turkmenistan, dab telah
terbakar selama 38 tahun terakhir. Kawah besar ini merupakan hasil dari
kecelakaan eksplorasi gas Soviet yang terjadi pada tahun 1971. Pada
malam yang gelap, cahaya dari lubang pembakaran dapat dilihat bermil
jauhnya dan bau belerang dapat dideteksi dari jarak cukup jauh.
2. Tambang berlian Kimberley (Afrika Selatan)
Kimberley dikenal sebagai kota pertambangan berlian. Kimberley Big Hole
dan Tambang Museum Kimberley kini menjadi salah satu objek wisata
yang terkenal di Afrika Selatan. Kembali pada tahun 1866, seorang
pria bernama Erasmus Jacobs menemukan kerikil putih di samping
Sungai Orange dekat Hopetown.
Setelah dilakukan pemeriksaan terungkap bahwa kerikil itu sebenarnya
berlian berukuran 21,25 karat. Beberapa tahun kemudian, pada tahun
1871, berlian lain yang lebih besar (83,50 karat ) ditemukan di lereng
Colesberg Kopje. Peristiwa ini membuat ribuan penambang membanjiri
daerah ini. Dalam waktu singkat, bukit di daerah ini menghilang dan
berubah menjadi lubang besar.
dan Tambang Museum Kimberley kini menjadi salah satu objek wisata
yang terkenal di Afrika Selatan. Kembali pada tahun 1866, seorang
pria bernama Erasmus Jacobs menemukan kerikil putih di samping
Sungai Orange dekat Hopetown.
Setelah dilakukan pemeriksaan terungkap bahwa kerikil itu sebenarnya
berlian berukuran 21,25 karat. Beberapa tahun kemudian, pada tahun
1871, berlian lain yang lebih besar (83,50 karat ) ditemukan di lereng
Colesberg Kopje. Peristiwa ini membuat ribuan penambang membanjiri
daerah ini. Dalam waktu singkat, bukit di daerah ini menghilang dan
berubah menjadi lubang besar.
3. Bingham Canyon Mine (Utah)
Bingham Canyon Mine atau juga dikenal sebagai Kennecott Copper Mine,
adalah operasi pertambangan tembaga terbuka di barat daya Salt Lake City,
Utah, Amerika Serikat, di Pegunungan Oquirrh. Tambang ini dimiliki oleh
Rio Tinto Group, perusahaan pertambangan dan eksplorasi internasional
yang berkantor pusat di Inggris.
Hal ini ditetapkan sebagai Landmark Nasional Bersejarah pada tahun 1966,
dengan nama Bingham Canyon Open Pit Copper Mine. Tambang ini baru
saja mengalami longsor besar pada bulan April 2013. Tambang ini memiliki
kedalaman 1,2 km dan lebar 4 km.
adalah operasi pertambangan tembaga terbuka di barat daya Salt Lake City,
Utah, Amerika Serikat, di Pegunungan Oquirrh. Tambang ini dimiliki oleh
Rio Tinto Group, perusahaan pertambangan dan eksplorasi internasional
yang berkantor pusat di Inggris.
Hal ini ditetapkan sebagai Landmark Nasional Bersejarah pada tahun 1966,
dengan nama Bingham Canyon Open Pit Copper Mine. Tambang ini baru
saja mengalami longsor besar pada bulan April 2013. Tambang ini memiliki
kedalaman 1,2 km dan lebar 4 km.
4. Tambang Berlian Mirny (Siberia)
Tambang Berlian Mirny memiliki kedalaman 525 meter dan diameter
1200 meter. Penggalian di pit ini dimulai pada tahun 1955 untuk
memenuhi kebutuhan Uni Soviet untuk industri berlian setelah perang.
Tambang yang telah ditinggalkan ini terletak di Mirny, Siberia Timur, Rusia.
Tambang ini memiliki kedalaman 525 meter dan diameter 1.200 meter.
Ini merupakan lubang buatan manusia terbesar kedua di dunia, setelah
Bingham Canyon Mine. Wilayah udara di atas tambang ini ditutup untuk
helikopter karena dianggap berbahaya. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan suhu udara dan arus yang tak terduga.
1200 meter. Penggalian di pit ini dimulai pada tahun 1955 untuk
memenuhi kebutuhan Uni Soviet untuk industri berlian setelah perang.
Tambang yang telah ditinggalkan ini terletak di Mirny, Siberia Timur, Rusia.
Tambang ini memiliki kedalaman 525 meter dan diameter 1.200 meter.
Ini merupakan lubang buatan manusia terbesar kedua di dunia, setelah
Bingham Canyon Mine. Wilayah udara di atas tambang ini ditutup untuk
helikopter karena dianggap berbahaya. Hal ini dikarenakan adanya
perbedaan suhu udara dan arus yang tak terduga.
5. Tambang Diavik (Kanada)
Tambang Diavik adalah tambang berlian di North Slave Region of the
Northwest Territories, Kanada, sekitar 300 kilometer di utara Yellowknife.
Tambang ini telah menjadi bagian penting dari perekonomian daerah,
yang mempekerjakan sekitar 700 orang, dan memproduksi 7,5 juta karat
berlian per tahun.
Tambang ini dimiliki atas patungan antara Dominion Diamond Corporation
dan Diavik Berlian Mines Inc., anak perusahaan Rio Tinto Group.
Umur tambang ini diperkirakan akan mencapai 16 sampai 22 tahun.
Northwest Territories, Kanada, sekitar 300 kilometer di utara Yellowknife.
Tambang ini telah menjadi bagian penting dari perekonomian daerah,
yang mempekerjakan sekitar 700 orang, dan memproduksi 7,5 juta karat
berlian per tahun.
Tambang ini dimiliki atas patungan antara Dominion Diamond Corporation
dan Diavik Berlian Mines Inc., anak perusahaan Rio Tinto Group.
Umur tambang ini diperkirakan akan mencapai 16 sampai 22 tahun.
6. Tambang Grasberg (Indonesia)
Grasberg adalah sebuah tambang emas dan tembaga terbesar ketiga
di dunia. Tambang ini berada di Papua di dekat Puncak Jaya, gunung
tertinggi di provinsi tersebut. Tambang yang dikelola oleh PT Freeport
Indonesia ini sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Freeport-McMoRan.
Pada tahun 2006, Wikipedia mencatat bahwa tambang ini menghasilkan
610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram
perak. Luas eksplorasi tambang Grasberg (blok A & B) diperkirakan
mencapai sekitar 212.343 hektar dengan luas kedalaman lubang melebihi
230 kilometer persegi. (Sumber: merdeka.com)
di dunia. Tambang ini berada di Papua di dekat Puncak Jaya, gunung
tertinggi di provinsi tersebut. Tambang yang dikelola oleh PT Freeport
Indonesia ini sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Freeport-McMoRan.
Pada tahun 2006, Wikipedia mencatat bahwa tambang ini menghasilkan
610.800 ton tembaga; 58.474.392 gram emas; dan 174.458.971 gram
perak. Luas eksplorasi tambang Grasberg (blok A & B) diperkirakan
mencapai sekitar 212.343 hektar dengan luas kedalaman lubang melebihi
230 kilometer persegi. (Sumber: merdeka.com)
No comments:
Post a Comment