Dilansir Mashable (28/9), kejadian mendadak itu tidak mendatangkan korban jiwa. Lubang raksasa tersebut hanya menelan mentah-mentah sebuah mobil, karavan, trailer camping, dan tenda para wisatawan. Sinkhole itu memiliki kedalaman sekitar 3 meter dan dilaporkan masih belum stabil.
"Kedengarannya seperti suara guruh," tutur Casey Hughes, salah satu turis kepada ABC News. "Orang-orang berada di tepi lubang itu bersama mobil van mereka, berusaha untuk menarik van dari sana," Sylvia Murray, salah satu wisatawan menambahkan.
Peristiwa tersebut membuat para wisatawan cukup terguncang. Bukan tidak mungkin hal ini akan mempengaruhi reputasi Inskip Point sebagai tujuan wisata populer di Australia. Namun menurut Allison Golsby, ahli geoteknik yang mengamati Inskip Point lubang runtuhan itu bisa hilang sewaktu-waktu. Hal ini disebabkan karena ketidakstabilan topografi di daerah itu. Sebelumnya sudah pernah terjadi pembentukan sinkhole di sana.
"Banyak orang yang mengatakan kalau pada satu titik mereka berpikir kalau Inskip Point tidak ada. Itu bisa saja terjadi ribuan tahun atau ratusan tahun," tutur Golsby seperti dilansir The Guardian (28/9). "Sebaiknya dipantau saja karena dengan begitu kita bisa memastikan setiap orang berada di tempat yang tepat dan tidak akan terjebak dalam posisi semacam itu."
Sumber: merdeka.com
Reporter : Tantri Setyorini
No comments:
Post a Comment